KEINGINAN atau ORRANG TUA ???
Wah...sudah kelas tiga nih?? Habis ini lulus dan ngelanjutin kuliah
(amin). Udah nentuin PTN mana yang mau diambil atau masih bingung? Bingung
kenapa? Biaya atau faktor yang lain? Misal faktor lain nih beda pendapat sama
orang tua, dipaksa sama orang tua harus milih yang sesuai dengan mereka , atau
bingugn mencari yang sesuai dengan pasion
kita? Aku beri sedikit tips ya untuk ngebantu mecahin masalah ini. Benernya aku
juga kelas tiga SMA, yang juga punya masalah sama seperti itu. Namun sekarang
aku udah yakin atas pilihanku karena beberpa faktor. Semoga yang aku rasakan
ini bisa ngebantu semuanya untuk nyelesain masalah ini.
Tiap tahun, siswa kelas tiga SMA pasti mengalami masalah ‘galau’ dalam
menentukan kemana nanti setelah lulus. Bekerjakah atau melanjutkan study, atau
bahkan menikah usia dini?. Yang mlanjutkan bekerja bingung untuk mencari
pekerjaan yang sesuai. Yang melanjutkan study bingung memilih kuliah dimana.
Apalagi yang menikah,bingung setelahnya akan bagaimana (saran saya sih,yang
ketiga jangan ya. Soalnya banyak aspek yang harus dipikirkan ketika seseorang
memikirkan untuk menikah. Kalau orang tersebut tidak memikirkan matang-matang
maka penyesalanlah yang hanya akan didapat).
Masalah ini seharusnya sudah dipikirkan ketika kita sudah lulus SMP.
Ketika kita memilih untuk masuk ke SMA maka banyak kemungkinan kita nantinya
akan kuliah. Ketika kita memilih untuk masuk ke SMK maka banyak kemungkinan
kita nantinya akan bekerja. Jadi ketika kita sudah memasuki tahun-tahun
terakhir, kita sudah yakin dengan pilihan kita. Sedikit cerita, aku juga anak
kelas tiga SMA,dari mulai kelas satu, aku ingin kuliah di STAN Jakarta.
Pemikiranku adalah ketika aku lulus kuliah nanti, aku akan angsung diangkat
sebagai pegawai negri dan mendapat gaji tetap. Aku berfikiran demikian karena
aku ingin segera membahagiakan kedua orang tuaku dengan uang hasil bekrjaku
sendiri. Di STAN ada kuliah D-3 BeaCukai, dan itu hanya satu tahun. Setelah itu
langsung bekerja. aku berfikiran, akan sangat mudah aku membahagiakan kedua
orang tuaku. Hanya dengan aku kuliah satu tahun lamanya,gaji sudah di depan
mata. Namun selama tiga tahun perjalanan di SMA, aku mendapatkan pengaruh
pengaruh positif yang membuat aku harus berfikir dua kali tentang niat awalku.
Pertama dari keluarga. Ibuku adalah seorang perawat rumah sakit. Kakaku adalah
seorang dokter. Dan sepupuku juga notabennya bekerja dibidang kesehatan. Jadi
sedikit-dikit aku slalu berkecimpung dengann mereka,membahas juga tentang
kesehatan. Kedua dari sekolah. Selama tiga tahun sekolah,aku berfikir
teman-temanku menonjol satu bidang untuk mengejar satu hal. Sedangkan
aku,menurutku aku rata. Hanya pada saat pelajaran biologi aku lebih banyak
memahami tantang struktur manusia.Ketiga,dari seolah. Tahun pertma SMA
pelajarnnya masih umum. Ipa dan IPS sama. Dan aku lebih nyaman dipelajaran IPA.
Dan tahun kedua dan ketiga aku memilih IPA. Akhirnya lama-lama pandanganku
tentang kuliah di Jakarta pupus dan beralih jenjang ingin menjadi seorang dokter. Dan aku yakin atas pilihan
baruku itu. Meski keinginanku akhirnya kalah,namun ada yang lebih peting dari
sekedar keinginanku untuk masa depan.
Nah..apa saja sih yang membuat pertimbangan-pertimbangan itu muncul dan
akhirnya membuat kita yakin akan pilihan tersebut.Ini akan membantu bagi kalian
yang masih bingung menentukan jurusan
1. Yang Maha Esa itu
mempengaruhi
Bagi
yang muslim, rajinlah solat dan berdoa. Mintalah padaNya akan kecerahan pikiran
kita untuk memilih mana yang tepat untuk kita. Kadang keinginan kita belum
tentu akan berakhir seperti apa yang kita inginkan juga. Sebagai contoh, dengan
berdoa dan meminta kita agar dibukakan pikiran kita tentang masa depan, kita
akan diberikan hidayah-hidayah,pengaruh-pengaruh positif,dan gambara-gambaran
yang akan memberikan kita penceran.
2. Orang tua adalah yang nomor
satu
Ini
adalah faktor yang paling penting. Bisa dibilang,faktor ini akan mempengaruhi
pikiran kita lebih dari 50%. Kita dari kecil hingga sekarang ini
dibesarkan,dirawat,dan dibiayai oleh orang tua. Secara tidak langsung nantinya
kita akan bekrja untuk membalasa budi mereka. Nah,,kalau begitu. Turuti kemauan
orang tua terlebih dahulu. Karena pilihan mereka berlandasan
pengalamn,sedangkan pilihan kita adalah berlandasan tren. Orang tua akan
mengarahkan kita pada suatu hal karena tujuan mereka baik,dan itu pasti. Bukan
untuk kebhagiaan mereka,tapi untuk kebahagiaan diri kita sendiri. Sebagai
contoh,seperti pengalamku diatas bukankah itu egois? Jika hanya memikirkan gaji
semata?. Lama-lama aku mendapat pengarahan dari orang tua,jika menjadi dokter maka
menurut teori hidupnya akan sejahtera. Dan aku juga berfikir,kapan lagi aku
bisa membahagiakan kedua orang tuaku jika aku tidak mulai dengan menuruti semua
perkataan mereka. Toh dibalik
keinginan mereka dan ketidaksukaanku pasti mereka telah memikirkan matang-matang
kedepannya. Selain itu,perahkan berfikr “ridho orang tua adalah ridho Tuhan”.
Jiakalau orang tua kita tidak meetujui pilihan kita,bukankah kita akan dilaknan
oleh Tuhan?. Untuk itu faktor orang tua ini sangat penting. Bicarakan semuanya
secara baik-baik. Turuti kemauan mereka. Secara logika kita insyaallah masih
diberi umur panjang,jadi setelah kita study satu hal selesai,kita bisa memilih
apa yang menjad keinginan kita. Percayalah,jika menuruti orang tua,semua akan
menjadi nyaman.
3. Lingkunganmu seperti apa??
Ada
kalimat apik yang berbunyi “jika kamu
tinggal di sekitar orang yang suka mencuri,maka kamu juga akan jadi pencuri.
Jika kamu tinggal disekitar orang yag suka menabung,maka kamu juga akan jadi
penabung”. Singkat penjelasannya,aku dilahirkan dikeluarga besar yang
notabennya bekerja dibidang kesehatan. Kakak kandung dan sepupu-sepupuku banyak
yang menjadi dokter. Lama-lama aku tertarik dengan mereka yang slalu membahas
tentang fisiologi manusia. Dan aku melihat mereka hidupnya juga enak,bekerja
sesuai study mereka.
4. Jangan ikut teman,apalagi
tren yang belum tentu lima tahun kedepan bagus
Banyak
yang melakukan hal konyol ini. Ada teman yang ingin daftar disini,dia ikut.
Daftar ini,diikuti juga padahal belum tentu kemampuannya bisa. Lalu misalnya di
2015 ini trennya adalah kecantikan maka memilih kecantikan. Jangan teburu!
Segalanya harus dilihat dan dipikir matang. Lihatlah yang prospek kerja
lima tahun kedepan itu bagus. Atau
paling tidak berfikirnya seperti ini, ketika kita lulus nanti minim adalah kita
bisa membuat orang disekitar kita menerimanya. Dan lebih hebat lagi apabila
nanti ketika kita lulus nanti negara membutuhkan kita.
Nah...gimana? masih bingung? Diharapkan udah enggak ya.... pikirkan dulu
baik-baik. Jangan gegabah dan jangan egois. See you to become new students at
your university
0 komentar:
Posting Komentar